Senin, 10 September 2018

BATUAN RESTO

Setelah mengunjungi tempat wisata yang ada di Desa Batuan kalian pasti lapar. Nah, kalian bisa mengunjungi Batuan Resto. Batuan Resto menyajikan masakan khas Bali, Indonesia, Barat dan Eropa.Tempatnya yang nyaman dan pelayanannya yang ramah akan membuat kalian betah berada disani. . Jadi jangan ragu untuk mengunjungi Desa Batuan, karena banyak kesenian dan budaya yang bisa kalian ketahui.

MUSEUM SENI BATUAN

Museum Seni Batuan terletak di Br. Gede Ds. Batuan Kec. Sukawati Kab. Gianyar. Museum ini di buat untuk melestarikan seni yang ada di desa Batuan. Baik itu seni rupa maupun seni lukis, Batuan di kenal dengan lukisan tradisi gaya Batuan, pengrajin Barong dan Topeng. Pendiri museum ini adalah Dewa Gede Sahadewa. Yang di resmikan oleh Gubernur Made Mangku Pastika pada tanggal 12 Juni 2012.

Hasil gambar untuk museum seni batuan
Berdirinya Museum Seni Batuan memberikan dampak posotif bagi seniman Batuan, terutama Lukisan Tradisi Gaya Batuan yang mulai banyak diminati oleh kolektor lukisan. Setiap ada pameran Lukisan Gaya Batuan banyak pengunjung dan lukisan banyak yang laku. Selain lukisan museum ini juga memajang Topeng, Wayang Wong, dan Barong hasil karya Seniman Batuan.Hasil gambar untuk museum seni batuan  Sebagai warga Batuan saya berharap seni yang ada di Batuan tetap dijaga kelestariannya oleh seluruh masyarakat Batuan.

LUKISAN GAYA BATUAN

Kegiatan melukis atau menggambar di Desa Batuan, Gianyar, Bali, telah ada sejak zaman kerajaan Bali kuno dan menjadi bagian dari ritual keagamaan. Hal itu dibuktikan dengan adanya kata “citrakara” (ahli gambar) dalam Prasasti Batuan, berangka tahun 944 Saka atau 1022 Masehi, ditulis pada masa Raja Marakata dari Dinasti Warmadewa.Hasil gambar untuk GAMBAR LUKISAN GAYA BATUAN 
Ciri khas lukisan Batuan pada masa itu adalah menggunakan warna hitam-putih yang memunculkan efek gelap-terang dan nuansa magis yang kuat. Pada beberapa lukisan tampak pula bidang gambar yang penuh dengan berbagai narasi dan fragmen yang tumpang tindih antara kehidupan alam sekala (nyata) dan niskala (gaib/maya). Seni lukis gaya Batuan mampu bertahan dan berkembang hingga sekarang karena adanya sistem pewarisan ilmu dari generasi ke generasi. 
 Hasil gambar untuk GAMBAR LUKISAN GAYA BATUANHasil gambar untuk GAMBAR LUKISAN GAYA BATUANTeknik melukis gaya Batuan cukup rumit, mengandalkan kesabaran dan ketekunan. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui, yakni ngorten atau membuat sketsa, nyawi, memberi kontor pada sketsa, ngucek atau memberi gradasi secara bertahap, manyunin dan ngidupang untuk memunculkan kesan kedalaman, dan ngewarna alias memberi warna. 
Seni lukis gaya Batuan akan terus berkembang mengikuti zaman. Dalam hal ini seni lukis gaya Batuan memiliki kemampuan mendokumentasikan berbagai persoalan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Dan, tentu saja hal itu tergantung pada kemampuan dan kepekaan pelukisnya mengabadikan konten zaman.

SENTRAL PRODUKSI BARONG

Selain seni lukis Desa Batuan juga dikenal dengan seni rupa berupa Topeng, Barong, Rangda dan Wayang Kulit. Kerajinan tersebut bisa kalian jumpai di Br. Puaya Desa Batuan, ketika melewati Br. Puaya, kalian akan melihat banyak kios penjual kerajinan seni rupa tersebut. Sebagian besar masyarakat Br. Puaya membuat kerajinan tersebut dan menjadi mata pencaharian utama. Yang paling terkenal adalah produksi Barong. Barong adalah karakter dalam kepercayaan masyarakat Bali untuk melawan roh-roh jahat seperti Rangda. Meski bentuknya kerap menyeramkan, namun barong melambangkan kebaikan.
Wayan Reka, salah satu perajin barong mengatakan, Br. Puaya ini sudah menjadi pusat pembuatan barong dan kostum tari-tari Bali lebih dari 43 tahun silam. Ia sendiri sudah membuat barong sejak 1970. Br. Puaya Desa Batuan juga kerap dijadikan tempat bagi para peneliti dan wisatawan mancanegara yang ingin tahu proses pembuatan barong. Tidak hanya orang tua, anak muda juga banyak membuat kerajinan Barong agar tetap lestari dan hasil pembuatan Barong juga cukup besar. Harga satu Barong bisa mencapai 120 juta dan proses pembuatannya membutuhkan waktu enam bulan.

Kamis, 06 September 2018

PURA PUSEH DESA BATUAN


Desa Batuan terletak di kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Desa Batuan merupkan salah satu daerah tujuan wisata. Banyak tempat yang bisa dikunjungi di Desa Batuan salah satunya yang akan saya bahas kali ini adalah Pure Puseh Desa Batuan.


Keberadaan Pura Puseh Desa Batuan, memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, terutama latar belakang berdirinya, merupakan pura Puseh tertua di Bali, terletak di dusun Tengah, desa Batuan, Kec. Sukawati, Kab. Gianyar. Pura Puseh lan Desa ini di Batuan dibangun pada tahun Isaka 944 atau 1022 Masehi. Seperti diketahui pura Puseh merupakan bagian dari Tri Kahyangan dalam sebuah desa Pakraman di Bali. Bangunan pura terdiri dari tiga bagian yang terkenal dengan Nista Mandala (jaba sisi), Madya Mandala (jaba tengah), Utama Mandala (jeroan). Di jaba sisi kita bisa melihat gapura candi bentar.Hasil gambar untuk gambar pura desa batuan

Di areal jaba tengah kita bisa melihat candi kurung yang terdapat pintu masuk pada bagian kanan dan kiri.Hasil gambar untuk gambar pura desa batuan
Di bagian Utama Mandala atau Jeroan anda akan melihat bangunan padmasana, bangunan meru serta sejumlah pelinggih lainnya. Dan benda-benda peninggalan kuno atau purbakala.Hasil gambar untuk gambar pura desa batuan Hasil gambar untuk gambar pura desa batuan
Setiap harinya banyak wisatawan yang mengunjungi Pura Puseh Desa Batuan untuk menikmati keindahan arsitekur bangunannya. Berkunjung kesini tidak dikenakan tiket masuk hanya donasi seikhlasnya, itu sudah termasuk sarung dan selendang. Jarak dari Denpasar sekitar 30 menit berkendara, anda bisa mengendarai sepeda motor atau dengan mobil.